huhu..xleh tahan r..kena post gak blog..de bnda nk share ngan korang..harap2 kite dpt pedoman & iktibar..insyaAllah... =)
22 Jamadil Awal 1431 H
Oleh: Mazrina Mohd Mokhtar
Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam
film Once Upon A Time in China . Dalam filem itu, karakter Wong Fei Hung
dimainkan oleh aktor terkenal Hong Kong , Jet Li. Namun siapakah sebenarnya
Wong Fei Hung?
Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, Ahli Perubatan, dan Ahli Beladiri
legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh
pemerintah China.
Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan
jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga imej kekuasaan
Komunis di China.
Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari
keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek
Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan
dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab-
kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.
Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu penrubatan
tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu).
Ayahnya memiliki sebuah klinik perubatan bernama Po Chi Lam di Canton
(ibukota Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai
ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya
dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan
Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.
Kombinasi antara pengetahuan ilmu perubatan tradisional dan teknik beladiri
serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga
Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa
itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan
Keluarga Wong.
Pesakit klinik keluarga Wong yang meminta bantuan perubatan umumnya berasal
dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar kos perubatan. Walau begitu,
Keluarga Wong tetap membantu setiap pesakit yang datang dengan
sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah memilih bulu dalam membantu,
tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pilih kasih. Secara
rahsia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan
pemerintahan Dinasti Ch'in yang rasuah dan penindas. Dinasti Ch'in ialah
Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya.
Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang
anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam.
Wong Fei-Hung mula mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk
Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang
kemudian mengajarnya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung
berjaya melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang menjadi lagenda.
Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan
dari Hung Hei-Kwun, abang seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah
seorang pendekar Shaolin yang terlepas dari peristiwa pembakaran dan
pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch'in pada 1734.
Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir
mengalahkan dinasti penjajah Ch'in yang datang dari Manchuria (sekarang kita
mengenalnya sebagai Korea ). Jika saja pemerintah Ch'in tidak meminta
bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepun),
pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu nescaya akan berjaya mengusir
pendudukan Dinasti Ch'in.
Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada
ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli
perubatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berjaya mengembangkannya menjadi
lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia
berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan
Jurus Cakar Macan dan Jurus Sembilan Pukulan Khusus. Selain dengan tangan
kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata.
Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka
sendiri bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berjaya
menewaskan lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di
Canton yang mengeroyoknya karana ia membela rakyat miskin yang akan mereka
peras.
Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai cobaan.
Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton
. Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena isteri-isterinya meninggal dalam
usia pendek. Setelah isteri ketiganya meninggal, Wong Fei-Hung memutuskan
untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang
perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan ini kemudian
menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar
beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.
Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina,
khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum
mustad'afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka.
Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin, akan
dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya.Wong
Fei-Hung meninggal dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal
sebagai manusia yang hidup mulia, salah satu pilihan hidup yang diberikan
Allah kepada seorang muslim selain mati Syahid. Semoga segala amal ibadahnya
diterima di sisi Allah Swt dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan
bagi kita, generasi muslim yang hidup setelahnya. Amiin.
ni lak petikan dari satu forum...
"Bagi siapa pun tak ada larangan untuk mengikuti agama Islam yang hanif ini dan tidak ada pemaksaan bagi seseorang harus masuk kedalam Islam.
Di sebagian eropah sekarang sedang berkembang dengan pesat, dimana orang smakin banyak ingin tahu apa itu Islam. Bagi siapa pun ketika ia mulai mengetahui Islam dan memilki jiwa yang bersih pasti akan melihat bahwa Islam adalah agama yang benar-benar Allah swt ciptakan dan anugerahkan bagi setiap manusia yang merindukan kedamaian dan ketenangan jiwa di dalam hidupnya.
Terlepas dari judul tulisan diatas “apakah Wong fei hung seorang muslim?” selama ini kami pun belum mendapat jawapan yang pasti. Cukuplah Allah swt yang tahu, tak ada sesuatu yang mustahil jika Wong fei hung seorang muslim sebagaimana raja Najasy pada masa Rasulullah saw walaupun ia jauh disana namun ia meyakini, membenarkan dan menerima kebenaran risalah yang dibawa Rasulullah saw hingga saat kematiannya Rasulullah saw pun melakukan shalat ghaib baginya sebagai tanda bahwa ia seorang muslim.
Dan begitu pun Wong fei hung jika memang benar-benar ia menerima Islam di dalam hatinya dan tunduk terhadap segala ketetapannya, cukuplah Allah swt yang menjadi saksi atas apa yang ia perbuat."
Wallahu ‘alam bishawab
No comments:
Post a Comment